Hadir di Pesta Nikah di Daerah Ini, Jangan Coba-coba Kasih Amplop Kosong

Hadir di Pesta Nikah di Daerah Ini, Jangan Coba-coba Kasih Amplop Kosong
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Tokoh adat Lembak Benteng, H. Hamzah mengatakan, tradisi buka amplop di meja penyambut tamu merupakan tradisi yang sakral. 

Biasa dilakukan pada hari puncak pelaksanaan pesta pernikahan. Pada saat tetamu datang dari jauh dan dekat, mereka membawa buah tangan pada ahli rumah, sebagai tanda ikut bersuka cita atas rahmat yang diterimanya.

Istilah dulu kata Hamzah, jambar real atau jambar uang, undangan datang biasanya menyampaikan pemberiannya berupa uang, dimana uang ini dicatat pada satu buku. 

“Uang yang dibawa tetamu tersebut dikumpulkan oleh suatu kepanitiaan yang ditunjuk secara aklamasi oleh ketua kerja. Tugas dari panitia adalah menerima, mencatat dan menghitungkan uang,”  jelas Hamzah.

Khusus di Benteng, kata Hamzah, sering ditemukan di daerah Kembang Seri, Karang Tinggi atau Pondok Kubang, uang yang dikumpul dimasukkan ke dalam nampan dengan dibungkus saputangan putih terawang. 

“Kalau zaman nenek moyang, uang yang sudah dikumpulkan itu selalu digantung di batang yang hidup. Bisa beringin atau batang kopi diletak tengah tarub,” kata Hamzah.

Jangan heran bagi masyarakat yang datang dari jauh, biasanya memasukkan uang ke dalam kotak tempat penyambutan tamu, tradisi yang kekinian itu jarang ditemukan di Benteng. 

Sesuai dengan aturan dari panitia kerja di acara resepsi, amplop harus dicatat dalam buku dan di bagian luar amplop yang dijadikan sebagai bukti amplop. “Tradisinya di Benteng,” paparnya.

TRADISI unik terjadi dalam prosesi pernikahan warga Lembak Bengkulu Tengah (Benteng). Berlaku suatu aturan, panitia buka amplop langsung depan tamu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News