Hadiri APEC, Mendag Bahas Capaian Bogor Goals
Selasa, 01 Juni 2010 – 20:42 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Mari Elka Pangestu menerangkan, pihaknya akan menghadiri pertemuan tahunan menteri perdagangan anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada tanggal 5-6 Juni 2010, di Sapporo, Jepang. "Tahun 2010 ini adalah tahun pencapaian pertama dari Bogor Goals 2010/2020. Oleh karena itu, pertemuan APEC tahun ini dan khususnya pertemuan para menteri di Sapporo menjadi sangat penting, karena kita akan sama-sama melihat apakah Bogor Goals untuk menciptakan perdagangan dan investasi yang terbuka dan bebas di kawasan Asia-Pasifik telah dicapai, khususnya oleh ekonomi maju anggota APEC," jelas Mendag, dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Perdagangan RI (Kemdag), Jakarta, Selasa (1/6).
Disebutkan lagi, dalam pertemuan kali ini, APEC yang beranggotakan 21 negara - Australia, Brunei, Kanada, Cile, RRT, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korsel, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, PNG, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, China Taipei, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam - itu juga akan membahas sejumlah isu strategis yang akan mewarnai perjalanan kerjasama organisasi tersebut ke depan. "Selain membahas pencapaian Bogor Goals yang hasilnya akan dilaporkan kepada para pemimpin ekonomi APEC bulan November yang akan datang, pertemuan di Sapporo juga akan mengesahkan rencana aksi peningkatan konektivitas mata-rantai suplai (supply-chain connectivity) di kawasan APEC," paparnya.
Baca Juga:
Dijelaskan Mendag, prakarsa konektivitas ini sendiri bertujuan untuk lebih mendukung kelancaran arus barang, jasa, investasi dan pelaku usaha, di antara lingkungan ekonomi APEC. Dalam pembahasan awal, lanjut Mendag, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia selalu menekankan pentingnya peningkatan konektivitas domestik, serta untuk itu memberikan penekanan pada peningkatan infrastruktur nasional melalui promosi investasi di sektor ini.
Mari pun menerangkan, para menteri perdagangan APEC juga direncanakan membahas strategi pertumbuhan bagi forum kerjasama yang memasuki usia ke-21 tahun ini. Menurutnya, krisis finansial global, perubahan iklim dunia dan arus globalisasi, telah menerbitkan kesadaran untuk menerapkan pendekatan pertumbuhan ekonomi yang lebih berimbang, sebagaimana disepakati oleh para kepala negara anggota G-20. "Untuk itu, para menteri akan mengkaji kemungkinan diterapkannya pendekatan baru kerjasama APEC yang mengacu pada pembangunan yang inklusif, berimbang, berkesinambungan, aman dan berbasis pengetahuan," tukasnya.
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Mari Elka Pangestu menerangkan, pihaknya akan menghadiri pertemuan tahunan menteri perdagangan anggota
BERITA TERKAIT
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
- Lewat Transisi Energi Terbarukan, Indonesia Bisa Menurunkan Emisi GRK
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut