Hadiri COP26 di Glasgow, Gus Muhaimin Tawarkan 2 Solusi Atasi Ancaman Perubahan Iklim
Di sisi lain, Gus Muhaimin mengutarakan dua solusi mengatasi perubahan iklim, yaitu perubahan kebijakan dan perubahan perilaku.
Dua solusi tersebut harus dilaksanakan berbarengan. Perubahan di sisi negara tidak cukup tanpa diimbangi perubahan perilaku masyarakat.
“Jadi perubahannya itu dari sisi supply dan sisi demand sekaligus," tandasnya.
Dia meyakini dengan cara tersebut pada 2030 Indonesia akan berhasil menghentikan dan mengurangi deforestasi.
"Dan dengan cara itu pula, pada tahun 2060 atau lebih cepat, kita sudah dapat meraih target net zero kita,” ujar Gus Muhaimin.
Dirut Pertamina Power Indonesia Dannif Danu Saputro yang juga hadir dalam kesempatan tersebut memaparkan potensi besar Indonesia sebagai negara kedua penghasil energi panas bumi setelah Amerika Serikat.
Anugerah energi panas bumi ini dimiliki Indonesia karena berada di kawasan cincin api atau "ring of fire".
“Sebesar 40 persen cadangan panas bumi dunia ada di Indonesia. Saya kira sudah waktunya cadangan yang melimpah ini bisa dioptimalkan,” kata Dannif.
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menyarankan perlu solusi-solusi perubahan iklim yang urgen dan mendesak untuk kepentingan Indonesia dan kebutuhan dunia.
- DPR Buka Suara soal Pelarangan BBM Bersubsidi untuk Ojol, Oh Ternyata
- PKB Jatim Menggelar Bimtek Bahas Bahaya Judol, Hadirkan OJK hingga Kiai
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang