Hadiri Forum Humaniora Internasional, Gus Mis Sebut Indonesia Mulai Diminati Dunia
Di sisi lain, Eka Ningtyas memaparkan materi tentang Dinamika Aliran Kebatinan dan Implementasi Pancasila, sedangkan Truly Gloria mempresentasikan tentang Peran Katolik dalam Kebangsaan Indonesia.
Lalu, Samia Katole menyampaikan materi tentang Peran Ulama Perempuan di Indonesia.
Gus Mis menganggap studi tentang Indonesia selalu menarik perhatian para peneliti bidang humaniora. Sebab, Indonesia mempunyai kekhasan dari segi tradisi, politik, dan sosial kebudayaan.
"Indonesia merupakan laboratorium kajian humaniora yang sangat menarik, karena mempunyai kekhasan dan kekayaan historis-kultural yang luar biasa. Sebab itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia akan menyelenggarakan kajian tentang peradaban Indonesia bekerja sama dengan salah satu lembaga think-tank terbesar Tunisia, Baitul Hikmah pada 2023 dan 2024 mendatang," jelas dia.
Dubes RI lulusan dari Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir meyakini literasi mengenai sejarah Indonesia ke depannya semakin banyak.
"Harapannya, nanti akan ada rujukan berbahasa Arab, Perancis, dan Inggris perihal peradaban Indonesia sebagai tawaran gagasan bagi dunia", pungkasnya. (tan/jpnn)
Zuhairi Misrawi melihat banyak akademisi di berbagai negara yang ingin melakukan kajian di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Sebaiknya Menteri LH Cabut Permen Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
- Menekraf dan Mendagri Teken Surat Keputusan, Ekonomi Kreatif Diharapkan Menggeliat
- Menko Airlangga: Indonesia dan ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat