Hadiri Kongres Desa Indonesia, Ketua MPR Bambang Soesatyo Ungkap Sejumlah Fakta
Pasalnya, percepatan pembangunan desa yang menurut BPS tahun 2022 jumlahnya mencapai 83.794 desa adalah sebuah keniscayaan.
Hal ini mengingat potensi desa sebagai lumbung pangan yang memiliki kontribusi penting dalam mengatasi kerawanan pangan.
Dia mengingatkan Indonesia adalah negara agraris, di mana lahan pertanian hanya dapat ditemukan di daerah pedesaan.
"Kita boleh sedikit merasa lega, karena berdasarkan data Badan Pangan dan Pertanian (FAO), Indonesia memiliki skor indeks ketahanan pangan 60,2 dan menempati rangking 63 dari 113 negara. Kondisi ini relatif aman. Namun kita tidak boleh melupakan bahwa ketahanan pangan di tahun 2024 akan menghadapi tantangan besar di tengah kondisi ketidakpastian global," ungkap Bamsoet mengingatkan.
Selain itu, kata Bamsoet, yang tidak boleh dilupakan juga adalah terkait dampak perubahan iklim yang ekstrem, serta lonjakan harga energi dan pangan dunia.
Karena itu, Bamsoet menegaskan penting disadari bahwa pembangunan desa haruslah bersifat holistik.
Dia mengatakan tanpa menegasikan pentingnya pembangunan fisik material, pembangunan desa juga tidak boleh melupakan aspek non-fisik, seperti nilai-nilai kearifan lokal dan wawasan kebangsaan.
"Selain kontribusinya dalam menopang ketahanan pangan, desa adalah sumber peradaban yang kaya akan beragam kearifan lokal," terangnya.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan sejumlah fakta saat menghadiri Kongres Desa Indonesia 2024 di Jakarta, simak selengkapnya
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga
- Hadiri Kick Off HKSN 2024, Mendes Yandri Ajak Masyarakat Suburkan Jiwa Gotong Royong
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Mendes Yandri Susanto Ajak Seluruh Kades Manfaatkan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim