Hadiri KTT ASEAN-Australia ke-2, Jokowi Bahas Penguatan Kerja Sama Memajukan Kawasan Indo-Pasifik
![Hadiri KTT ASEAN-Australia ke-2, Jokowi Bahas Penguatan Kerja Sama Memajukan Kawasan Indo-Pasifik](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/11/13/presiden-joko-widodo-bersama-perdana-menteri-australia-antho-0w6r.jpg)
jpnn.com, PHNOM PENH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan agenda dalam kunjungan kerjanya ke Kamboja dengan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia ke-2 yang digelar di Shoka Hotel, Phnom Penh, Sabtu (12/11).
Kerja sama ASEAN dengan mitra wicara secara penuh dimulai sejak 1974 dan dilakukan pertama kali dengan Australia.
Kerja sama tersebut juga ditingkatkan menjadi kemitraan komprehensif strategis yang pertama sehingga menunjukkan adanya strategic trust yang sangat kokoh antara ASEAN dan Australia.
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Airlangga dan sejumlah menteri lainnya saat menghadiri pertemuan KTT ASEAN-Australia ke-2 yang digelar di Shoka Hotel, Phnom Penh, Sabtu (12/11). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sebagai mitra wicara pertama yang menjalin kemitraan komprehensif strategis, Australia dan ASEAN memiliki peran penting untuk membangun kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai dan sejahtera.
ASEAN dan Australia juga memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional.
"Saya berharap kiranya Australia juga memiliki kesamaan pandangan dengan ASEAN mengenai pentingnya kerja sama yang inklusif. Inklusivitas sangat penting untuk memperkuat strategic trust,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi membahas penguatan kerja sama untuk memajukan kawasan Indo-Pasifik dalam pertemuan KTT ASEAN-Australia di Kamboja
- Polemik Tata Niaga Timah Akibat Ketidakjelasan Regulasi Berdampak pada Perekonomian Masyarakat Babel
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Mahfud Md Sanjung Kejaksaan, Bravo
- Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Ajak Seluruh Pihak Fokus pada Rakyat
- Indonesia Gabung ke OECD, Menko Airlangga: Ini untuk Kepentingan Masyarakat
- Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran
- Menko Airlangga Sampaikan Komitmen RI Selesaikan Perundingan IUE CEPA Pada Kuartal I 2025