Hadiri Pemakaman Gembong PDIP, Anies Dianggap Negarawan dan Berakhlak Mulia
jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Anies Baswedan turut mengantarkan langsung jenazah almarhum Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, ke peristirahatan terakhir di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10).
Kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta ini dalam prosesi pemakaman politikus kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, pada 8 Juni 1963 lalu ini mendapat apresiasi dan pujian dari kalangan warganet.
Seperti terlihat dari foto-foto yang diunggah di akun Facebooknya, Anies yang mengenakan baju gamis lengan panjang berwarna putih dan celana hitam panjang lengkap dengan peci hitam ini menyampaikan kata sambutan dan mendoakan di atas pusara almarhum.
Diunggah sekitar dua jam lalu, postingannya ini telah disukai 2,9 ribu, dikomentari 382, dan dibagikan 108 kali oleh facebooker. Semua komentarnya bernada positif.
Mengingat almarhum yang semasa menjadi wakil rakyat duduk di Komisi A Bidang Pemerintahan ini dikenal cukup kritis terhadap berbagai kebijakan Anies Baswedan saat memimpin Ibu Kota periode 2017-2022 lalu.
"Salut dengan pak Anies yang memuliakan lawan politiknya selama menjabat gubernur, walau kebijakan Pak Anies sering ditentang, tapi berkenan hadir, mendoakan serta ikut menguburkan almarhum," tulis Zulhaq Ramadhan Djatma.
Karena sikapnya tersebut, Anies dinilai telah menunjukkan dirinya sebagai seorang negarawan.
Perbedaan pandangan pendapat, bahkan orieantasi politik tidak membuatnya memutuskan komunikasi dan silaturahmi.
Mereka menyamakan sikap Anies Baswedan di pemakaman politikus PDIP Gembong Warsono dengan ulama dan negarawan besar Buya Hamka.
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP