Hadiri Perayaan Waisak, Hasto Singgung Pengingkar Suara Rakyat
jpnn.com, MAGELANG - Langit di atas Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (19/5) dini hari berhiaskan cahaya dari ribuan lampion. Pelepasan ribuan lampion merupakan puncak perayaan Trisuci Waisak 2019 yang dipusatkan di salah satu candi Buddha terbesar di dunia itu.
Prosesi perayaan Hari Raya Waisak 2019 telah dimulai pada Sabtu (18/5) malam. Sejumlah tokoh juga hadir pada Hari Raya Waisak 2019, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI George Elnadus Supit, Kabaharkam Polri Komjen Condro Kirono, Pangdam IV Diponegoro Mayjen (TNI) Moch Effendi, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Bupati Magelang Zaenal Arifin, serta Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Siti Hartati Murdaya menjelaskan, tema perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2019 adalah Pahami Hati, Tampakkan Kesejatian Diri. “Bagaimana melatih diri memerangi musuh yakni ego dalam diri sendiri yang membuat manusia selalu dalam hawa nafsu," kata Hartati saat menyampaikan kata sambutan.
Sementara Hasto Kristiyanto yang ikut acara pelepasan lampion menyatakan, tema Trisuci Waisak 2019 sangat relevan bagi Indonesia. Menurutnya, tema itu menggambarkan terciptanya kebahagiaan kala manusia memahami seluruh suara hati nuraninya yang bersumber pada Ilahi.
"Dengan demikian ketika hati bersih, penuh dengan gambaran kehendak Ilahi, maka bersih pula pikiran dan tindakannya. Dengan demikian akan mengalirlah keseluruhan hal-hal positif dari dalam dirinya dan membawa dampak positif bagi lingkungannya," ujar Hasto yang mengikuti prosesi perayaan Waisak sejak awal hingga akhir.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu menambahkan, kontekstualisasi tema Hari Raya Waisak 2019 juga sangat penting bagi kondisi Indonesia saat ini. Sebab, ada sebagian kecil kelompok di masyarakat yang mencoba memaksakan kehendak mereka dengan mengingkari suara mayoritas rakyat di pemilu.
"Ketika rakyat sudah memberikan suaranya bagi Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, lalu ada sekelompok kecil orang yang mengingkari suara rakyat dengan melakukan gerakan menghasut melalui narasi curang, maka kelompok tersebut belum memahami makna pahami hati tampakkan kesejatian diri," ulasnya.
Karena itu Hasto mengharapkan perayaan Hari Raya Waisak menghadirkan semangat persaudaraan. "Sebab kita adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu perikehidupan bersama," ujarnya.(ara/jpnn)
Ribuan lampion memancarkan cahaya di atas kompleks Candi Borobudur, Jawa Tengah yang menjadi lokasi puncak perayaan Hari Raya Waisak 2019.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Hasto PDIP Ungkap Keyakinan, Pertemuan Megawati-Prabowo Pasti Akan Terjadi
- Bicara di Ponorogo, Hasto Harap Kader PDIP Tak Lemah setelah Menghadapi Pengkhianatan
- Hasto: PDIP tidak Ada Persoalan dengan Pak Prabowo
- Bu Mega dan Prabowo Bersahabat dalam Suka Duka, Soal Pertemuan, Doakan Saja