Hadiri Ultah Prof Yusril, Bamsoet Bicara Sumbangsih Eks Menkumham Itu bagi Indonesia
Prof Yusril juga mempelopori amandemen konstitusi pascareformasi di tengah tuntutan federalisme dari berbagai tokoh reformasi ketika itu.
Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang mampu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2 persen dan meraih 13 kursi DPR.
Prof Yusril sebagai Ketua Umum PBB sempat menjadi satu-satunya calon presiden Indonesia yang melengkapi syarat administratif pascareformasi.
"Namun demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, beliau dengan lapang dada mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada KH Abdurrahman Wahid juga sebagai pelunasan hutang Masyumi kepada NU pada masa lampau," kata Bamsoet lagi.
Waketum Partai Golkar itu menyampaikan selain aktif di dalam negeri, Prof Yusril juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Beliau juga pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta," sebutnya.
Prof Yusril juga memimpin delegasi RI ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mengesahkan berbagai konvensi internasional.
Mulai dari UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York.
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet bicara sumbangsih Prof Yusril yang merayakan ultahnya yang ke-67
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten