Hadirkan 2.019 Penari Wanita, Festival Semarapura IV Dibuka
Selain itu, dalam festival tersebut juga diramaikan oleh 19 ribu pengunjung yang ingin menyaksikan rangkaian acara dari Kemeriahan Festival Semarapura.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Suwirta juga memasangkan tanda di beberapa lokasi sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
I Dewa Gede Alit menambahkan bahwa konsep tarian ini adalah menembus batas.
“Dalam pentas kolosal Tari ini, kami mengusung konsep Ta-pak Dara Arung Betel, yang bermakna menembus batas ruang empat penjuru angin, saling bertemu dalam anung swari purwa daksina nyujur nirbana, maka nyasa jagra swastika ginambelan manusa Telek Jumpai asolah nyapuh Jagat Klungkung," tutur I Dewa Gede Alit.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan Klungkung mempunyai pontensi wisata yang sangat besar.
“Dengan potensi itu, bisa mendatangkan wisatawan dan meningkatkan UMKM. Wisatawan tidak akan datang dengan sendirinya, UMKM tidak akan meningkat dengan sendirinya, tapi salah satu kuncinya adalah promosi," kata dia.
Festival Semarapura ke-4 2019 ini menghabiskan dana sekitar Rp1.5 miliar yang bersumber dari APBD Klungkung. Festival akan digelar selama lima hari mulai dari 28 April hingga 2 Mei 2019.
Untuk menghibur ribuan masyarakat yang hadir, selain menampilkan Kolosal Tari Telek Jumpai, juga ditampilkan permainan rakyat, penampilan artis pop Bali serta final pemilihan jegeg bagus.(chi/jpnn)
Semua penarinya perempuan, dilakukan selama 28 menit, membentuk formasi tapak dara, dilakukan tepat pukul 18.00 WITA dan menghadap ke empat arah mata angin.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali