Hadirkan Air Bersih di Batam, Pegadaian jadi Koordinator dalam Kolaborasi 23 BUMN bersama Unsoed

jpnn.com, BATAM - Pegadaian menjadi koordinator dalam kolaborasi 23 BUMN bersama Universitas Jenderal Soedirman untuk menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sistem Reverse Osmosis (RO) air laut di Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory, Batam, pada Senin (24/2).
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pegadaian dalam mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, sekaligus mendukung penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya TPB 6, yakni Air Bersih dan Sanitasi Layak, serta TPB 7, Energi Bersih dan Terjangkau.
Sebagai institusi pendidikan yang berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda, Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory selama ini menghadapi tantangan besar dalam akses air bersih dan listrik yang memadai.
Kondisi ini mempengaruhi operasional pesantren serta kesejahteraan para santri. Menyadari urgensi tersebut, Pegadaian mengambil inisiatif untuk mengkoordinasikan upaya bersama dalam menyediakan solusi berbasis teknologi yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang.
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Pegadaian, Eka Pebriansyah, menegaskan inisiatif ini bukan sekadar bantuan, melainkan langkah strategis untuk membangun keberlanjutan energi dan air bersih bagi komunitas pesantren.
“Kami percaya pendidikan berkualitas harus ditunjang dengan infrastruktur dasar yang memadai. Dengan tersedianya listrik berbasis energi terbarukan dan sistem penyediaan air bersih yang berkelanjutan, kami berharap para santri dapat belajar dengan lebih nyaman dan produktif. Sinergi ini membuktikan bahwa BUMN dapat bekerja bersama untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Eka.
Dalam proyek ini, sistem PLTS yang diterapkan memiliki kapasitas yang memungkinkan pasokan listrik yang stabil untuk mendukung operasional pesantren dan sistem RO secara mandiri.
Di sisi lain, sistem Reverse Osmosis (RO) air laut yang diterapkan mampu menyaring air laut menjadi air bersih dengan kapasitas 1.000 liter per jam serta menyediakan 300 galon air minum per hari.
PT Pegadaian kembali membuktikan perannya sebagai penggerak utama dalam inisiatif pembangunan berkelanjutan.
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- Akselerasi Solusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Komitmen bagi Petani & UMKM
- TASPEN Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Setiap Bulan Bagi Pensiunan, Ini Tujuannya
- Brando Susanto Perjuangkan Air Bersih untuk Warga Jakarta Utara
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan