Hadirkan Sarung Batik, Behaestex Turut Menjaga Warisan Budaya
jpnn.com, JAKARTA - UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia pada 2009. Batik kini menjadi simbol budaya Indonesia, yang memikat perhatian para penggemar seni, perancang mode, dan kolektor.
Pada Hari Batik Nasional, 2 Oktober, banyak orang mengenakan bati untuk memelihara dan menghormati warisan budaya yang indah.
"Batik bukan sekadar pakaian, tetapi juga merupakan karya seni yang melibatkan keahlian, dedikasi, dan warisan budaya yang luar biasa," kata Najib Bahasuan, Direktur Utama PT Behaestex, dalam keterangannya, Rabu (4/10).
Industri fesyen telah banyak menciptakan pakaian modern dari batik. Salah satunya sarung batik yang diproduksi Behaestex melalui brand BHS.
Sarung batik yang dihadirkan hasil kolaborasi proses ATBM yang pembuatannya dominan handmade. Dari kelas Royal terdapat produk Sarung BHS Royal STG, STT, dan STC.
Lalu, di kelas Excellent terdapat Sarung BHS Excellent E-59 JBA. Sarung ini hadir dengan perpaduan motif batik mega mendung dengan motif jacquard.
Selain itu, hadir pula Sarung BHS Excellent E-59 SBA, perpaduan motif batik tulis mega mendung dengan motif songket. Ada pula Sarung BHS Excellent JQS dan Sarung BHS Excellent DBS.
BHS juga meluncurkan sarung batik BHS Infinity V34-CBA. Dalam peluncurannya kurun kurang lebih 2 minggu, sarung ini banyak terjual.
Behaestex mempersembahkan keindahan warisan budaya Indonesia melalui sarung batik.
- Belanda Kembalikan 272 Objek Warisan Budaya Indonesia
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- Ketoprak 'Retno Kencana' Hidupkan Kembali Warisan Budaya
- Festival SADA AWI Hidupkan Warisan Sunda di Tengah Modernisasi
- Berpidato di Forum UNESCO, Fadli Zon Usulkan Reog Ponorogo Jadi Warisan Budaya Takbenda
- Kenalkan Batik Kendil Mas, Chacha Frederica Ungkap Sulitnya dapat Persetujuan Suami