Hadirkan Suasana Mataraman di Halal Bihalal Punggowo Batam
Berbagai kelompok kesenian tradisional akan menggelar pentas sejak Minggu pagi. Dan siangnya, akan ada kirab tamu undangan dan fashion carnival yang menghadirkan perwakilan dari berbagai kota seperti Jember, Solo , Kendal, Semarang, Jakarta, Bandung dan beberapa kota lainya.
Fashion Carnival ini akan menunjukkan karya seni fashion dengan tema Archipelagowear Carnival, Artwear Carnival serta Herowear Carnival. Juga tari tradisional Jawa untuk mengingatkan peserta akan kampung leluhurnya seperti Tari Gambyong, Topeng Ireng, Barongan, Tari Gedrug Buto dan tentunya Reog Ponorogo juga akan jadi pembeda.
Karena itu, ujar Soerya, setiap tahunnya akan dijadikan event pariwisata yang selalu ramai dihadiri wisatawan.
"Tahun lalu, dengan jumlah yang hadir 137 ribu orang dan dimeriahkan dengan Pagelaran seni budaya oleh 132 grup dari masing masing paguyuban berhasi menorehkan Rekor Dunia MURI. Tahun ini dipastikan lebih banyak, sekitar 150 ribu. Kita juga sudah sudah minta MURI untuk datang dan mencatat, semoga ada pemecahan rekor tahun ini," lanjutnya.
Punggowo adalah wadah bagi lebih dari 100 paguyuban Jawa yang merupakan representasi asal daerah dan profesi di kalangan etnis Jawa dan Pujakesuma di Batam dan Kepulauan Riau. Pujakesuma sendiri adalah akronim dari Putra Jawa Kelahiran Sumatera.
Meski sebagai bagian dari acara halal bihalal, tidak sedikit pula wisatawan yang akan hadir di acara ini. Termasuk para TKI dari Singapura dan Malaysia yang akan menyeberang ke Batam. Pemantiknya adalah, dalam acara ini juga dihadirkan ragam kesenoan dan makanan khas dari kampung halaman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya acara berbasis budaya ini. Ia mengatakan, silaturahmi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi masyarakat Indonesia. Sehingga acara halal bihalal dengan menampilkan paguyuban budaya seperti ini perlu untuk terus dijaga.
“Ini bisa menjadi atraksi budaya yang menarik wisatawan. Kalau 140 ribu orang berkumpul, itu luar biasa. Budaya itu semaki dileatarikan, semakin mensejahterakan," kata Menpar Arief Yahya.
Bahasa Jawa Kromo Hinggil yang halus, tari gambyong yang lembut gemulai, dan gamelan khas Mataraman mewarnai Dataran Engku Putri, Batam Center, Minggu
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga