Catatan Ketua MPR RI
Hadirkan Utusan Golongan di MPR untuk Mengakhiri Disharmoni Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Atas nama fakta tentang kodrat kebinekaan bangsa, sistem ketatanegaraan Indonesia haruslah berkekuatan merekatkan.
Eksistensi Utusan Golongan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejatinya refleksi keutuhan dari semua elemen bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika.
Kini terbukti bahwa eliminasi Utusan Golongan dari MPR melalui amendemen konstitusi nyata-nyata telah memperlemah fungsi dan sistem ketatanegaraan sebagai perekat kebinekaan.
Sudah cukup lama sebagian bangsa merasakan disharmoni dalam dinamika kehidupan bersama.
Sudah menjadi fakta pula bahwa kecenderungan itu terjadi karena menggejalanya reduksi akan semangat merawat hakikat persatuan dan kesatuan.
Ada begitu banyak contoh kasus di akar rumput yang memberi gambaran nyata tentang disharmoni tersebut.
Warisan leluhur tentang nilai-nilai saling peduli dan semangat gotong royong mulai terkikis.
Guyub dan rukun sebagai akar budaya dan kearifan lokal yang selalu mempertemukan keragaman budaya bangsa pun sering terkoyak hanya karena beda pandangan, beda keyakinan, serta beda pilihan politik.
Urgensi kehadiran Utusan Golongan di MPR praktis tak terbantahkan untuk mengakhiri disharmoni bangsa yang saat ini masih terjadi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Mantan Wakapolri Syafruddin Meninggal Dunia, Bamsoet: Kami Kehilangan Sosok Rendah Hati
- Pesan Penting Waka MPR untuk 481 Kepala Daerah yang Baru Dilantik: Penuhi Hak Rakyat!
- Temui Ketua MPR RI, Pengurus YFAAHMI Sampaikan Dukungan untuk Pemerintahan Prabowo Subianto
- Wakil Ketua MPR Dorong Kolaborasi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Terus Diperkuat
- Kepala Daerah Dilantik Serentak, Ibas: Perkuat Kolaborasi dan Bahagiakan Rakyat