Haedar Dikukuhkan Jadi Guru Besar, PDIP Anggap Bukti Pemikiran Moderasi Cocok untuk Indonesia

Pengukuhan Haedar dihadiri sejumlah menteri, mantan menteri dan tokoh termasuk Wakil Presiden periode 2014-2019 Jusuf Kalla. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju hadir seperti Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama, Fachrul Razi, Menteri Koperasi Teten Masduki, Mensesneg Pratikno, mantan menteri Susi Pudjiastuti, tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Malik Fadjar, dan Buya Syafii Maarif.
Dalam satu bagian pidatonya Haedar menyampaikan moderasi Indonesia sebagai pandangan dan orientasi tindakan untuk menempuh jalan tengah atau moderat merupakan keniscayaan bagi kepentingan masa depan Indonesia yang sejalan dengan landasan, jiwa, pikiran, dan cita-cita kemerdekaan sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan spirit para pendiri bangsa.
BACA JUGA: Berita Duka, Kolonel Pnb Muhammad Arwani Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa
"Indonesia harus dibebaskan dari segala bentuk radikalisme baik dari tarikan ekstrem ke arah liberalisasi dan sekularisasi maupun ortodoksi dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan keagamaan yang menyebabkan Pancasila dan agama-agama kehilangan titik moderatnya yang autentik di negeri ini," ujar Haedar. (tan/jpnn)
PDI Perjuangan menyampaikan selamat atas pemberian gelar akademik tertinggi kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku
- Ini Kronologi Satgas Cakra Buana Mengamankan Penyusup di Sidang Hasto
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Tulis Surat, Hasto: Makin Lengkap Skenario Menjadikan Saya sebagai Target