Hafid Tewas Diterjang Peluru Polisi, Kini Ada Dua Bolong di Dadanya
Menurutnya, Senpira tidak boleh dikuasai secara serampangan oleh warga sipil, menginggat sejata itu bisa digunakan dalam tindakan kriminalitas.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Tony Saputra menuturkan, setelah mendapatkan informasi keberadaan tersangka.
Dia mengirim sejumlah personel melakukan penyergapan ke rantau Telang, Karang Jaya.
Tim dipimpin Kanit Pidum IPDA Andri Formansyah dan KBO Reskrim Ipda Purnama. Setiba di lokasi sekitar pukul 02.00 WIB, anggota langsung menyebar mengelilingi rumah yang sudah ditargetkan.
Kronologi versi kepolisian menyatakan sempat terjadi baku tembak saat anggota mendobrak pintu. Sehingga tembakan tersangka mengenai rompi salah satu anggota Reskrim Polres Muratara dan dibalas dua kali tembakan susulan ke arah dada pelaku.
Seusai lumpuh dihajar timah panas, Hafid langsung dibawa ke RSUD Rupit dan dinyatakan tewas usai kejadian itu.
Baca Juga: Uang Bintara Polri Hilang Dicuri, Pelaku Ternyata
"Barang bukti yang kami amankan diantaranya, satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver warna hitam beserta 2 butir amunisi kaliber 38 dan 1 selongsong caliber 38 yang digunakan tersangka. Dan satu buah rompi/ body vest yang dikenakan anggota," ungkap kasat Reskrim Polres Muratara.(cj13/sumeks)
Hafid Handika, 20, begal sadis asal Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara, tewas seusai baku tembak dengan polisi di Rantau Telang, Kecamatan Kar
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
- Kolaborasi KAI Properti-Korem 044: Resmikan Besemah 44 untuk Sumsel Berkelanjutan
- Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang Serahkan Diri ke Polda Sumsel