Hafiz Khairul Rijal, Mantan Pekerja PBB yang Jadi Pengusaha Es Dawet

Tinggalkan Bayaran Rp 18 Juta Per Bulan

Hafiz Khairul Rijal, Mantan Pekerja PBB yang Jadi Pengusaha Es Dawet
Hafiz Khairul Rijal. Foto : Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
 

Setiap bulan Hafiz menyisihkan keuntungan untuk membuat gerobak. Hasilnya, tiap tiga bulan dia bisa menghasilkan satu gerobak. Proses itu terus dia lakukan hingga memiliki 19 gerobak. "Akhirnya mulai punya karyawan untuk bantu-bantu produksi dan jualan," ucapnya

 

Suatu ketika pemilik gerobak yang dia pinjam menawari Hafiz untuk melanjutkan usahanya. Ongkosnya Rp 50 juta. Itu sudah termasuk rumah produksi di sebuah kontrakan, sepuluh gerobak, dan resep rahasia membuat dawet. Kebetulan pemilik usaha berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Karena "guru" resep dawet dari Banjar itulah, Hafiz menamakan mereknya Dawet Cah Mbanjar.

 

Bisnis Hafiz mulai meroket setelah menjadi finalis Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang diadakan oleh Bank Mandiri. Sebagai finalis WMM pada 2008, dia dipercaya mengelola program PKBL alias Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Dengan program itu, dia bisa memproduksi 50 gerobak yang dibeli oleh para pedagang kecil dengan sistem kredit. Dia pun makin menguasai pasar es dawet di Medan.

 

Saat ini Dawet Cah Mbanjar sudah tersebar di 17 kabupaten dengan total gerobak sekitar 170 unit. Bapak dua anak tersebut mengelolanya secara profesional. Lengkap dengan prosedur standar dan pejabat yang melaksanakan tugas selevel manajer dan direktur.

Menjadi pengusaha adalah pilihan hidup Hafiz Khairul Rijal. Sejak masih duduk di bangku kuliah, dia berikrar menjadi entrepreneur. Dendam terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News