Hai Jogja, Click! The Heritage of Indonesia
Para aktivis digital ini selama ini aktif mengunggah destinasi maupun event festival dan apa saja yang mengundang orang untuk berwisata.
Mereka bisa menjadi endorser yang punya pengaruh besar dalam memperkenalkan destinasi unggulan lewat lewat tulisan, kata-kata, visual, video, grafis atau kombinasi dari semuanya.
Sesmenpar Ukus Kuswara mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pariwisata sebagai leading sector karena kegiatan pariwisata merupakan cara yang paling mudah, murah, dan cepat untuk meningkatkan devisa, PDB, dan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
“Kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan Pentahelix. Kerjasama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” kata Ukus Kuswara.
Ukus menjelaskan, tiga program prioritas Kemenpar adalah go digital, homestay desa wisata dan air connectivity.
Di go digital ini, maka komunitas media sosial perlu diajak bergabung, untuk mengamplifikasi promosi Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
"Kalau zaman dulu, ada pepatah, mulutmu harimaumu! Sekarang jemarimu pesonamu!" kata Ukus.
Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi Muh Noer Sadono yang baru saja mendampingi Menpar Arief di forum WTTC - UNWTO Ministrial Meeting di Bangkok, 24-28 April 2017 menyebut program "Go Digital" Kemenpar mulai mendapatkan apresiasi positif.
"Dua tokoh pariwisata dunia, Sekjen UNWTO Taleb Rifai dan Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Kopkarn, sangat terkesan dan ingin belajar dari Kemenpar dalam Go Digital. Padahal, program ini baru diluncurkan akhir 2016 lalu saat Rakornas di Econvention Ancol," ujarnya.
Data baru lagi, dalam empat tahun, pengguna OTA Online Travel Agent itu melonjak tajam.
Di Spanyol, dari 18% sekarang sudah 75%. Di Prancis sudah menembus 62%.
Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat medsos, kini sudah bermetamorfosis menjadi media.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga