Hajar Bali di Final PON Papua, Basket Putri Jatim Akhiri Penantian 25 Tahun
Bintang sekaligus kapten Jatim, Christine Tjundawan tampak sangat semringah dengan medali emas yang didapat timnya.
Pemain yang identik dengan nomor 13 itu mengaku senang perjuangan keras yang dia lakukan bersama rekan setimnya tidak berakhir sia-sia.
"Kami sudah latihan satu tahun. Banyak pengorbanan yang sudah kami lakukan. Kami tidak sia-sia mengorbankan itu semua," terang Christine.
Sementara pelatih Bali Muflih Farhan berbesar hati menerima kekalahan timnya melawan Jawa Timur.
Dia tetap memuji pengorbanan anak asuhnya yang sudah memberikan segalanya di atas lapangan. Hanya saja, hasil terbaik belum berpihak kepada mereka.
Meski gagal mendulang emas, Bali sudah menorehkan prestasi cukup baik di ajang PON XX Papua. Sebab, ini merupakan final pertama bagi Bali di ajang PON.
"Sepanjang kami ikut serta di basket PON, ini kali pertama Bali masuk final. Khusus untuk putri, tahun 2016 adalah pertama kali ikut PON. Jadi, bisa sampai final menurut saya cukup baik," terang Muflih.
Senada dengan pelatihnya, kapten Bali Dewa Ayu Kusuma turut mensyukuri pencapaian timnya ini. Salah satu kelemahan anak-anak pulau Dewata menurutnya ialah kurang fokus di tengah lapangan.
Tim basket putri Jawa Timur berhasil membawa pulang medali emas PON XX Papua usai menaklukkan Bali dengan skor telak 56-37
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Korupsi Berjamaah PON Papua, Ini Tanggapan Komnas HAM dan Himpunan Mahasiswa
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- Kejati Papua Sita Rp 10 M Terkait Dugaan Korupsi Dana PON XX