Haji Suli: AMIN Paling Cocok dengan Masyarakat Madura
jpnn.com, SURABAYA - Tokoh Madura Haji Suli meyakini pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) adalah kandidat yang paling cocok dengan kebutuhan, sosiologi, dan karakter masyarakat Pulau Garam.
Pasalnya, duo tersebut adalah satu-satunya yang mengusung keadilan sosial serta perubahan dalam visi misi mereka.
“Secara umum saat ini kondisi rakyat Madura perlu perubahan dan perbaikan. Secara ekonomi banyak kehidupan mereka yang masih tertinggal, sehingga apa yang dibawa oleh AMIN merupakan harapan bagi rakyat Madura di masa depan,” ujar Haji Suli, Kamis (26/10).
Haji Suli mengungkapkan memang saat ini sudah terbangun Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dengan Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Tapi pada kenyataannya, kehidupan sosial ekonomi rakyat Madura secara umum masih butuh banyak perubahan dan perbaikan. Hal ini cocok dengan visi dan misi keadilan sosial serta perubahan yang dibawa AMIN untuk masa depan Indonesia,” ujar dia.
Ketika AMIN mendaftar ke KPU pekan lalu, lanjut dia, banyak tokoh masyarakat, ulama, dan warga Madura yang rela berangkat ke Jakarta untuk mengawal langsung.
"Kapan hari saya juga mendapatkan informasi bahwa KH. Lora Nasih pengasuh dan Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan meyakini para ulama, tokoh masyarakat, dan rakyat Madura akan tetap solid mendukung AMIN,” katanya.
Karena itu, kata Haji Suli, tak heran jika rakyat Madura selalu menyambut antusias kedatangan AMIN ke wilayah mereka.
Ketika AMIN mendaftar ke KPU pekan lalu, lanjut dia, banyak tokoh masyarakat, ulama, dan warga Madura yang rela berangkat ke Jakarta untuk mengawal langsung
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran
- Polda Banten Belum Tangkap DPO Kasus Pemalsuan Surat, Kompolnas Merespons, Simak
- Bicara Kualitas Pemilu di Hadapan Jokowi, Puan: Apakah Rakyat Memilih Tanpa Paksaan?