Hajri Sebut Ical Memalukan karena Inkonsisten soal Munas
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari mengaku kecewa dengan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) partainya di Yogyakarta yang mempercepat penyelenggaraan musyawarah nasional (munas). Menurutnya, keputusan itu menunjukan inkonsistensi Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie dan para pendukungnya.
"Dulu sebelum pilpres ada kelompok elite yang minta munas dipercepat, tapi penguasa partai (Aburizal, red) menolak. Sekarang penguasa malah mempercepat munas," kata Hajriyanto saat ditemui usai menghadir perayaan milad Muhammadiyah di gedung DPR/MPR, Senayan Jakarta, Kamis (20/11) malam.
Namun, Hajri juga kecewa dengan sikap para elite partainya yang dulu mendesak munas dipercepat. Pasalnya, kini mereka ingin munas tetap diselenggarakan tahun 2015.
Hajri menilai saat ini para elite Partai Golkar tengah mempermalukan nama besar partai dengan inkonsistensi mereka. "Terus terang saya sangat kecewa dengan inkonsistensi seperti ini. Dan penghormatan saya terhadap Golkar merosot tajam," ungkapnya.
Mantan Wakil Ketua MPR itu bahkan mengisyaratkan batal maju dalam ajang pemilihan ketua umum nanti. Ia mengaku tidak berminat lagi terlibat dalam dinamika internal partai beringin.
"Lautan inkonsistensi yang mencolok di Partai Golkar, partai tua yang berpengalaman, dianggap punya organisasi yang bagus. Jujur saja bagi saya memperihatinkan bahkan menggelikan. Bagi saya arena kepolitikan Golkar sudah tidak menarik lagi," pungkas Hajri.(dil/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari mengaku kecewa dengan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) partainya di Yogyakarta yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah Buat PDIP, Puan Bereaksi Begini
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang