Hajriyanto: Golkar Sebaiknya Oposisi Saja

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menyatakan dia lebih condong Partai Golkar berada di luar pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Dengan posisi tersebut menurut Hajriyanto, niat dari sebagian besar kader agar Golkar bisa berbenah diri lebih mudah untuk direalisasikan.

"Menurut saya, kalau memang ingin membenahi organisasi, ya harus di luar pemerintahan," kata Hajriyanto, di lobi gedung Nusantara III, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (8/8).

Namun untuk menentukan satu sikap saja lanjut Hajri, secara institusi Partai Golkar harus berhadapan dengan dua kubu besar di internalnya sendiri.

"Secara politik ada dua kubu, yakni, kubu yang berpegangan pada musyawarah nasional (Munas) hasil Munas Pekanbaru dan kubu yang berpegangan pada AD/ART Golkar. Keduanya mengapungkan isu relatif berbeda," ungkap Hajri.

Dia jelaskan, hasil Munas Golkar tahun 2009 di Pekanbaru menetapkan jadwal Munas berikutnya pada 2015 dengan alasan karena tahun 2014 terlalu berdekatan dengan Pemilu.

"Sementara kubu lain merujuk pada AD/ART yang menetapkan Munas diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Dengan demikian seharusnya jadwal Munas jatuh pada tahun 2014 ini," jelasnya.

Dalam waktu bersamaan, terjadi juga tarik-tarikan politik antara kubu yang ingin bergabung dan berada di luar pemerintahan. "Seharusnya kita melihat PDIP yang berhasil merebut pemerintahan dengan cara berada di luar pemerintahan terlebih dahulu. Buktinya sekarang dia menang kan? Kalau saya sih, lebih condong Golkar berada di luar pemerintahan," ujar Hajri lagi.

Selain itu, dia juga mengingatkan polemik tentang posisi Golkar lima tahun mendatang juga akan memengaruhi DPD Golkar dalam mengambil keputusan. (fas/jpnn)