Hajriyanto: Golkar tak Akan Merunduk-runduk pada Pemerintah
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari menilai pertemuan Ical dengan Jokowi tidak bisa diterjemahkan adanya kerjasama partainya dengan Koalisi Indonesia Hebat.
Hajriyanto menilai bahwa apa yang disampaikan oleh Ical jelas. Bahwa Partai Golkar tidak ikut dalam koalisi pemerintah.
"Kalaupun nanti pak Jokowi mengambil kader dari Partai Golkar, dia bukanlah representasi partai, dan tidak menjadi ukuran bahwa Partai Golkar akan berada di pemerintahan," ujarnya, kemarin.
Menurut Hajri, justru Partai Golkar ke depan akan memposisikan sebagai pihak ketiga. Dalam arti, Partai Golkar tidak ikut dalam koalisi pemerintah, tapi juga tidak ikut dalam oposisi.
Dalam hal ini, Partai Golkar akan menentukan sikap berdasarkan persamaan persepsi, pandangan dalam menyikapi isu.
"Kalau ada isu yang bisa menyatukan di parlemen, bisa saja hal itu lebih besar dari Koalisi Merah Putih. Namun, bisa saja Partai Golkar sepakat dengan pemerintah," ujarnya.
Partai Golkar, kata Hajriyanto, akan cenderung untuk melakukan kritisisme. Namun, kritisisme ini dimaksudkan sebagai kekuatan penyeimbang, bukan bermaksud untuk mengganggu atau meroki pemerintah.
"Partai Golkar tidak akan berkacak pinggang, ataupun merunduk-runduk pada pemerintah. Kita akan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah," tandasnya. (bay)
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari menilai pertemuan Ical dengan Jokowi tidak bisa diterjemahkan adanya kerjasama partainya dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol