Hak Cipta Ancam Nanoteknologi
Jumat, 05 Maret 2010 – 04:56 WIB
TANGERANG - Nanoteknologi terus berkembang. Teknologi berbasiskan pengukuran nanometer itu merambah berbagai sektor kehidupan. Mulai industri, pertanian, bahkan kesehatan. Namun, pengembangan nanoteknologi juga harus mewaspadai ancaman pelanggaran hak cipta. Nanoteknologi, kata Linnan, akan menghadapi persoalan serupa yang dihadapai karya intelektual lainnya. Yakni, pembajakan dan pemalsuan. Apalagi, Pengadilan Niaga Indonesia begitu lemah. Sementara pada saat yang sama, pendaftaran hak paten juga ribet. Birokrasi pendaftaran hak paten di Direktorat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM), sangat ruwet. "Pendaftaran hak paten tidak hanya soal mendaftarkan. Tapi soal birokrasi yang ribet dan kualitas sumber daya manusia di dalamnya," katanya.
Hal itu diungkapkan Prof David Keith Linnan dari University of South Carolina, Amerika Serikat, dalam international conference bertema The Role of Law in National Development and The Future of Nanotechnology in Indonesia di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang Selatan, Banten, kemarin (4/3).
Baca Juga:
Selain Linnan, sejumlah ahli hukum dan nanoteknologi ikut hadir. Antara lain, Prof Michael Lupton dari Bond University, Australia; Dr Syang-Yun dari Taiwan; Dr Nurul Taufiqu Rochman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Hikmahanto Juwana dari Universitas Indonesia (UI), dan mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono.
Baca Juga:
TANGERANG - Nanoteknologi terus berkembang. Teknologi berbasiskan pengukuran nanometer itu merambah berbagai sektor kehidupan. Mulai industri, pertanian,
BERITA TERKAIT
- Apple Ingin Bangun Pabrik di Batam, Tetapi iPhone 16 Belum Bisa Dijual di RI
- Oppo Reno13 Bakal Meluncur di Indonesia, Bisa Memotret Gambar di Bawah Air
- HONOR Resmi Mengumumkan Kembali ke Pasar Gadget Indonesia
- Qualcomm Klaim Chip Snapdragon X Series Tawarkan Performa Tinggi untuk Laptop Terbaru
- Kemenperin & Apple Lakukan Pertemuan, Bahas soal TKDN untuk iPhone 16, Bisa Dijual?
- Menperin Agus: Bos Apple Masih Melakukan Negosiasi