Hakeem Al-Araibi Kembali ke Melbourne Setelah Kasus Deportasi di Thailand Dihentikan

Setelah pembatalan kasus tersebut, Hakeem setelah dibawa dari penjara ke bandara.
Masih belum jelas kapan danmengapa pemerintah Thailand memutuskan membebaskan Hakeem.
Namun dilaporkan bahwa Bahrain setuju untuk membatalkan permintaan ekstradisi setelah adanya pembicaraan antara Putra Mahkota Bahrain Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa dengan Menlu Thailand di akhir pekan.
Pejabat di Bahrain mengatakan negerinya 'memperkuat hak untuk melakukan semua tindakan hukum guna mengejar' al-Araibi.
"Keputusan bersalah terhadap al-Araibi masih berlaku dan al-Araibi memiliki hak untuk melakukan banding atas keputusan pengadilan' di Pengadilan Banding Bahrain." kata Kementerian Luar Negeri Bahrain setelah Hakeem al-Araibi dibebaskan.
Kasus Hakeem mendapat perhatian dunia

Thailand sudah banyak mendapat tekanan dari pemerintah Australia, badan olahraga dan kelompok HAM untuk membiarkan Hakeem kembali ke Australia dimana dia memiliki status sebagai pengungsi dan menjaid pemain sepakbola setengah profesional.
Pria berusia 25 tahun tersebut adalah mantan pemain timnas Bahrain namun mengatakan meninggalkan Bahrain untuk pindah ke Melbourne karena penindasan politik dan takut akan disiksa bila dia kembali ke sana.
Dia mengatakan menjadi sasaran penanahan karena dia dari keluarga Syiah, dan karena saudara laki-lakinya aktif dalam kegiatan politik di Bahrain.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia