Hakim Minta Jawaban dari Hati Nurani Boediono
Dia mengaku keputusan yang diambil KSSK sudah tepat mengingat kondisi krisis global yang berdampak terhadap perbankan nasional. Penyelamatan Century adalah langkah terbaik saat itu.
"Saya merasakan bahwa keputusan itu benar dalam konteks untuk menangani situasi yang sangat mendesak. Apakah ada masalah-masalah tadi, kekurangan, di bidang pengawasan saya kira perlu diakui ya, kita perbaiki. Tapi pada konteks itu kami harus memutuskan. Keputusan itu menurut kami yang paling baik dalam situasi seperti itu," papar Boediono panjang lebar.
Sebelumnya diberitakan, dalam dakwaan dipaparkan pada 21 November 2008 KSSK yang dihadiri Sri Mulyani, Boediono, Raden Pardede (Sekretaris KSSK), Arief Surjowidjodjo (konsultan hukum) memutuskan Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan meminta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan penanganan sesuai dengan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS.
Setelah Century ditetapkan sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan penanganannya diserahkan kepada LPS, kemudian Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, yang diketuai Rudjito melakukan rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS di Kantor Depkeu.
Rapat dihadiri Firdaus Djaelani, Muliaman Dharmansyah Hadad, Darmin Nasution diputuskan dalam rapat melakukan penanganan Century.
LPS kemudian memberikan PMS ke Century pada 24 November 2008-24 Juli 2009 seluruhnya berjumlah Rp 6,762 triliun. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Situasi sidang kasus skandal Century yang dihadiri Wakil Presiden Boediono berlangsung cukup berbeda dibanding sidang di Pengadilan Tindak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak