Hakim Syarifuddin Tuding Petugas KPK Bertindak Cabul
Selasa, 12 Juli 2011 – 19:19 WIB
JAKARTA - Hakim pengawas pada Pengadilan Niaga Jakarta yang dinonaktifkan karena diduga menerima suap, Syarifuddin, mempersoalkan tindakan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai tidak etis. Pasalnya, istri Syarifuddin mendapat perlakuan yang tidak semestinya saat hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu ditangkap KPK setelah diduga menerima suap dari kurator Puguh Wirawan.
Hotma Sitompul yang menjadi penasehat hukum bagi Syarifuddin, menyatakan bahwa KPK semestinya tetap menghormati etika dan aturan yang ada. Hotma mengungkapkan bahwa saat penangkapan atas Syarifuddin pada 1 Juni lalu, petugas KPK yang seluruhnya laki-laki juga menggerebek kamar pribadi hakim kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan itu.
"Padahal di dalam kamar, istri Pak Syarifuddin hanya mengenakan daster tanpa pakaian dalam karena baru selesai dipijat. Sudah diperingatkan dalam kamar ada istri klien kami, tapi petugas KPK langsung menyingkap selimut yang menutupi tubuh istri klien kami sehingga terlihat oleh para petugas KPK," papar Hotma di gedung KPK, Selasa (12/7), usai menyampaikan surat yang ditujukan ke Ketua KPK Busyo Muqoddas.
Lebih lanjut Hotma menambahkan, tindakan petugas KPK yang dianggap tidak etis ity juga sudah dilaporkan ke Komisi III DPR pada 15 Juni lalu. "Yang mengantar (surat) Junimart Girsang (salah satu anggota tim penasehat hukum Syarifuddin)," ucap Hotma.
JAKARTA - Hakim pengawas pada Pengadilan Niaga Jakarta yang dinonaktifkan karena diduga menerima suap, Syarifuddin, mempersoalkan tindakan petugas
BERITA TERKAIT
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya