Hakka
Oleh Dahlan Iskan
Dia mendapat suara terbanyak. Untuk seluruh Singkawang. Sampai suaranya meluber ke calon lain. PIB sampai mendapat enam kursi di Singkawang.
Namun, partai itu hanya mendapat suara kurang dari 2 persen. Secara nasional. Tidak bisa ikut pemilu berikutnya.
Nama Chun Mie terlanjur top. Sebagai pendulang suara. Apalagi dia tidak cacat. Selama menjadi wakil rakyatnya.
PDI Perjuangan-lah yang berhasil merayunya. Untuk pemilu berikutnya. Kembali mendapat suara terbanyak. Lalu terpilih sebagai ketua DPRD.
Chun Mie sudah tahu apa yang akan terjadi berikutnya: diincar jadi calon wali kota. Pagi-pagi dia sudah memberi sinyal untuk tidak berminat.
Dia buat pernyataan bermeterai: tidak bersedia dicalonkan siapa pun. Dia edarkan pernyataan itu.
Namun Chun Mie luluh di tangan Megawati. Jadilah wali kota seperti sekarang. Mengalahkan tiga pasang lainnya. Dengan suara mendekati 40 persen.
Dalam penantian pelantikan itu Chun Mie ingin ke Amerika. Visanya harus diurus di konsulat Surabaya. Dia tidak begitu mengenal kota Pahlawan itu. Meski sudah tahu wali kotanya juga wanita. Hebat pula.