Hakka
Oleh Dahlan Iskan
Ada lagi yang membantu membebaskan tanah untuk bandara. Chun Mie tidak akan lupa namanya. Juga wajahnya: Hartono Wira Tanik. Pengusaha emas Surabaya: HWT Emas.
Dari Surabaya itulah ia merasa dapat jalan keluar. Siap membangun bandara. Dia pun lobby pemerintah pusat. Dengan modal tanah yang sudah tersedia.
Puncaknya Senin kemarin itu. Pembangunannya dimulai. Menteri Perhubungan Budikarya ikut meletakkan batu pertamanya.
Sistem pelaksanaannya PPP. Public private partnership. Kerja sama pemerintah dan swasta. Sebentar lagi akan ditender. Siapa yang paling berhak menjadi investornya.
Pola itu sama dengan pembangunan bandara baru Labuhan Bajo. Pusat Komodo di NTT itu. Yang tender investornya sedang berlangsung.
Tidak akan ada APBN di dalamnya. APBD pun hanya terkait dengan pembebasan lahannya. Itu pun murah sekali.
Chun Mie bisa cari akal berhemat. Khas wanita. Seperti juga Wali Kota Surabaya. Yang apa pun dihemat habis-habisan.
Dua tahun lagi bandara itu jadi. Dibuat bertahap. Bisa didarati ATR dan Bombardier dulu. Baru tahap berikutnya untuk kelas 737.