Hal-hal Mengejutkan dari Pengembangan Bandar Narkoba Yoyon
jpnn.com - SURABAYA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, menemukan sejumlah hal baru dalam pengembangan penyidikan kasus Triyono, bandar narkoba yang dibekuk beberapa waktu lalu di Terminal Arjosari.
Pertama, lima hari sekali Triyono kulakan sabu-sabu (SS) senilai Rp 1,5 miliar. Kedua, ada aliran sabu-sabu cukup banyak ke Rutan Medaeng.
Ketiga, berdasar data yang dihimpun, Yoyon –panggilan Triyono– termasuk bandar yang berhubungan dengan bos-bos narkoba besar di Indonesia. Koneksinya diduga sampai lintas negara. Berdasar penelusuran BNNP Jatim, Yoyon membeli 1 kilogram sabu-sabu di Jakarta.
Sabu-sabu tersebut dibeli dari seorang bandar yang saat ini masih meringkuk di dalam tahanan. Pemesanannya melalui sambungan telepon. Pembayarannya dilakukan melalui rekening. Sabu-sabu tersebut diserahkan melalui seorang kurir dengan sistem ranjau.
Petugas yang menelusuri jaringan itu menemukan rangkaian yang cukup panjang. Tahanan yang menjual sabu-sabu kepada Yoyon di Jakarta ternyata membelinya dari seseorang yang juga berada di dalam lapas. Pembelian itu pun dilakukan melalui sambungan telepon.
”Ini transaksi antarlapas,” kata seorang petugas BNNP Jatim yang ikut menangani kasus tersebut.
Karena itu, sabu-sabu yang dijual bukan ukuran kecil lagi. Sekali transaksi, minimal order 1 kilogram. Bahkan, dari penelusuran, jaringan tersebut sering menjual berkilo-kilo sabu-sabu untuk sekali transaksi.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Iwan Abdullah Ibrahim ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia menyatakan, jaringan itu sangat kakap. Dalam lima hari, sang bandar menerima uang Rp 1,5 miliar. ”Itu hanya untuk membeli narkoba,” katanya.
SURABAYA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, menemukan sejumlah hal baru dalam pengembangan penyidikan kasus Triyono, bandar
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal, Nilainya Fantastis
- Markas Judol di Leuwipanjang Bandung Digerebek, Berkamuflase jadi Toko Pakaian
- Carok Massal di Sampang, Ini Pernyataan Terbaru AKBP Hendro
- 6 Perempuan di Singkawang Terlibat Judi Online, Langsung Digulung Polisi
- Residivis, Kakak Adik Kompak Melakukan Kejahatan Bikin Resah Masyarakat
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya