Halalkan Segala Cara demi Tolak Vaksin, Demo sampai Ancam Bunuh Pejabat
jpnn.com, BRASILIA - Regulator kesehatan Brazil Anvisa pada Jumat (29/10) mengatakan bahwa lima direkturnya mendapat ancaman pembunuhan, kemungkinan terkait dengan persetujuan Anvisa bagi vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 5-11 tahun.
Lewat sebuah pernyataan Anvisa mengaku telah melaporkan ancaman via surat elektronik tersebut kepada kepolisian dan kejaksaan.
Menurut mereka, pesan yang dikirim pada Kamis pagi itu membahayakan nyawa kelima direktur jika Anvisa menyetujui vaksinasi untuk kelompok usia tersebut.
Sekolah-sekolah di Negara Bagian Parana juga mendapat ancaman, kata Anvisa.
Ancaman muncul setelah Pfizer pada Rabu mengatakan akan mengajukan permohonan izin ke Anvisa supaya vaksin COVID-19 buatannya dapat digunakan pada anak berusia 5-11 tahun.
Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer untuk kelompok usia itu, namun dengan dosis yang lebih rendah.
Brazil menjadi salah satu negara dengan tingkat persetujuan vaksinasi tertinggi di dunia dan mengalami kemajuan dalam upaya vaksinasi COVID-19.
Namun, kelompok penentang vaksin menjamur sejak beberapa bulan lalu. Mereka rutin menggelar aksi demonstrasi di berbagai kota.
Kegilaan kelompok penolak vaksin COVID-19 di Brazil makin menjadi-jadi, mengancam pejabat pun dihalalkan
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Menjelang Lawan Indonesia, Pelatih Filipina Mengaku Mendapat Ancaman Pembunuhan
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Diancam Bakal Dibunuh, Mia Khalifa Merespons Begini