Halaman Belakang

Oleh: Dahlan Iskan

Halaman Belakang
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Shanghai sudah lebih dulu punya pelabuhan kelas 500 DWT itu. Letaknya -tarik nafas- 30 km dari daratan.

Tiongkok sengaja membangun jalan tol di atas laut. Sepanjang 30 km.

Pelabuhannya di ujung jalan tol itu. Saya tak habis geleng kepala saat meninjaunya lebih 15 tahun lalu.

Kian tahun kapal yang dibuat kian besar. Agar lebih efisien. Pelabuhan-pelabuhan kecil kian mati. Apalagi pelabuhan sungai.

Kapal terbesar sekarang ini disebut Ultra Large Container Vessel. Panjangnya hampir 500 meter -setengah kilometer. Dua kali dari panjangnya kapal Titanic (269 meter) yang tenggelam itu.

Maka kedelai Brasil yang sangat dibutuhkan Tiongkok akan bisa menggantikan kedelai Amerika. Pun angkutan lewat Chancay tidak perlu dikhawatirkan dihambat Amerika.

Selama ini barang dari Peru masuk Tiongkok lewat pelabuhan Meksiko atau pelabuhan di California. Utamanya bijih besi, besi tua atau pun tembaga.

Dengan pelabuhan Chancay barang itu bisa dikirim dengan ULV langsung ke Shanghai.

Amerika disebut sedang kemalingan lagi. Kali ini di halaman belakangnya sendiri: Amerika Latin. Presiden Xi Jinping baru meresmikan pelabuhan terbesar di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News