Halangan Dupersemar untuk Tan Hock Eng

Halangan Dupersemar untuk Tan Hock Eng
Dahlan Iskan.

Untuk harga segitu Tan Hock Eng tidak perlu bertanya: apakah Qualcomm akan dijual. Tidak perlu permisi: kami ingin membeli. Tidak perlu ngomong pada direktur Qualcomm. Tidak perlu ke pemilik perusahaan.

Broadcom tinggal pergi ke pasar modal. Lalu mengumumkan: ingin membeli saham Qualcomm dengan harga xxxxxxxxxxx.

Dengan harga yang ditawarkan itu mayoritas pemegang saham pasti terpaksa hijau matanya. Otomatis terpaksa menjual saham mereka.

Harga yang ditawarkan itu – sebaiknya Anda tidak usah peduli – USD 117 miliar. Atau Rp 1.500 triliun.

Satu perusahaan mau dibeli dengan harga segitu: siapa yang tidak terpaksa menjual!

Tapi Tan Hock Eng sejak awal sudah menduga: akan banyak halangan. Ia sudah mendengar perusahaan chip Intel keberatan.

Pemerintah Amerika turun tangan.

Padahal Tan Hock Eng sudah pasang kuda-kuda: tidak keberatan Broadcom menjadi perusahaan Amerika. Memindah kantor pusatnya: dari Singapura ke sana.

Tan Hock Eng anak orang miskin. Ia cerdas luar biasa. Setamat SMA di Penang ia mendapat beasiswa: kuliah di MIT. Saat umurnya 18 tahun. Dari MIT sekolah lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News