Halimah Pilih Apartemen Pink Ini ketimbang Istana Presiden
jpnn.com, SINGAPORE - Halimah Yacob menolak tinggal di Istana Kepresidenan Singapura di Orchard Road. Dia memilih tetap tinggal di kediaman pribadinya, bangunan apartemen berwarna pink di wilayah padat penduduk Yishan Avenue.
Sejak 1959, memang tidak ada presiden Singapura yang benar-benar tinggal di istana. Bangunan tersebut hanya dipakai untuk menerima dan menjamu tamu negara serta kantor presiden dan perdana menteri (PM).
Flat tempat tinggal ibu lima anak itu berukuran besar. Dia menggabungkan dua flat menjadi satu dengan menjebol tembok pemisahnya.
Salah satu flat memiliki lima kamar dan satunya empat kamar. Keluarga Halimah tinggal di sana selama 30 tahun.
Keputusan Halimah tersebut bakal membuat petugas keamanan harus bekerja ekstra. Sebab, tingkat kriminalitas di Yishun cukup tinggi.
”Saya akan menyerahkan masalah itu ke departemen keamanan. Saya rasa mereka tahu bagaimana mengamankan area itu,” ujar alumnus University of Singapore tersebut.
Hanya beberapa jam setelah Halimah dipastikan sebagai presiden Singapura, flat yang ditinggalinya langsung berubah. Beberapa polisi berjaga di lokasi.
Sebagian parkir mobil ditandai dengan cat merah dan ada papan bertulisan keterangan bahwa area itu untuk mobil polisi.
Presiden Singapura Halimah Yacob menolak tinggal di istana
- Menko Airlangga Temui 3 Pemimpin Singapura Secara Terpisah Dalam 1 Hari
- Presiden Halimah: Kerja Sama Tripatrit Pemulihan Pasar Tenaga Kerja
- Pujian Jokowi Saat Terima Kunjungan Presiden Singapura
- Presiden Halimah Terpaksa Tinggalkan Rusun Pink-nya
- Halimah Yacob Setiap Ramadan Selalu Santuni Ratusan Orang
- Pemimpin Perempuan di Asia, Antara Tekanan dan Stereotipe