Halo Ahok, DKI tak Masuk Daftar Pemprov Berkinerja Terbaik

jpnn.com - KULON PROGO - Tiga provinsi, 10 kabupaten dan 10 kota meraih penghargaan Satyalancana Karyabhakti Praja Nugraha.
Mereka dinilai memiliki kinerja terbaik berdasarkan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKPPD) terhadap laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD).
Dari 23 daerah tersebut, tidak terlihat Provinsi DKI Jakarta. Penghargaan terbaik diberikan pada Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sementara untuk Kabupaten masing-masing Tulungagung, Pinrang, Sidoarjo, Pasaman, Nganjuk, Bantul, Lamongan, Kudus, Kulon Progo dan Bintan.
Untuk kota penerima penghargaan terbaik, diberikan pada Surabaya, Semarang, Probolinggo, Samarinda, Madiun, Balikpapan, Surakarta, Malang, Blitar dan Mojokerto.
"Pengumuman hasil evaluasi LPPD itu merupakan langkah strategis pemerintah pusat untuk menilai keberhasilan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah. Sekaligus sebagai bentuk bahan kebijakan dalam meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan daerah,” ujar Mendagri Tjahjo Kumolo, pada puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke 20 di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (25/4).
Menurut Tjahjo, sampai saat ini pelaksanaan EKPPD terhadap LPPD sudah dilakukan enam tahun berturut-turut.
Terhadap Kepala Daerah yang merepresentasikan pemerintah daerah berprestasi kinerja terbaik, diberi penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
KULON PROGO - Tiga provinsi, 10 kabupaten dan 10 kota meraih penghargaan Satyalancana Karyabhakti Praja Nugraha. Mereka dinilai memiliki kinerja
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Dosen Unnes Ternyata Lakukan Pelecehan Terhadap 4 Mahasiswi
- Stok Pangan di Kota Tangerang Aman Hingga Lebaran, Tidak Perlu Panic Buying
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan