Halo Pak Gubernur, Ini Jalan atau Sawah?
“Kalau hanya penimbunan tanah akan tetap seperti itu, buang-buang anggaran saja,” tuturnya.
Diakuinya, perbaikan jalan tersebut sudah menghabiskan dana ratusan miliar, terhitung sejak masih bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), hingga kini kondisinya masih sama.
“Intinya, tidak ada keseriusan. Baik itu kontraktor maupun pengawasan dari pemerintah, padahal anggaran ada,” tegasnya.
Dampak kerusakan jalan tersebut, kata dia, warga kerap kali mengeluhkan hal itu. Apalagi jalan tersebut merupakan jalur satu-satunya yang dilewati masyarakat.
Mulai dari Kecamatan Krayan Selatan, Krayan Utara, Krayan Barat serta Krayan Timur.
Sehingga dengan kerusakan jalan tersebut dinilainya menghambat aktivitas masyarakat. Terlebih lagi jalan tersebut dilalui untuk 15 desa. Bahkan perekonomian masyarakat juga tergantung pada jalan tersebut karena sebagai jalur utama.
“Panjang jalan informasinya dari Long Bawan sampai titik perbatasan Long Midang sekitar 15 kilometer,” sebut dia.
Menyikapi hal ini, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie melalui laman facebook miliknya menuliskan, meskipun kondisi keuangan saat ini sangat terbatas, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara tetap bisa menindaklanjuti keluhanan warga terkait kerusakan jalan tersebut.
JPNN.com – Kondisi jalan yang berada di Kecamatan Krayan Induk menuju perbatasan Long Midang, sungguh menyedihkan.
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- PPPK Jangan Khawatir dengan Masa Depannya, yang Bilang Pejabat Penting
- APBD Kaltim Terbesar di Indonesia, tetapi Mengapa Banyak Infrastruktur Jalan Rusak?
- 33 KK di Pulau Bunyu Kaltara Menerima Bantuan Pemasangan Listrik Gratis
- Pendaftaran CPNS 2024: Pelamar jangan Menunggu hingga Menit Terakhir untuk Mendaftar