Halving Bitcoin 2024 Tiba, CEO INDODAX Sebut Kali ini Unik dan Berbeda
jpnn.com, JAKARTA - Momentum halving Bitcoin telah tiba pada Sabtu (20/4). Namun, harga Bitcoin dari halving kali ini dilaporkan turun ke angka Rp1,03 miliar, setelah kemarin sempat bullish hingga menyentuh Rp1,1 miliar akibat imbas dari konflik geopolitik Iran - Israel.
Sebagai crypto exchange pertama di Indonesia, INDODAX telah mengalami dua kali halving, dan ini merupakan halving ketiga yang diikuti oleh INDODAX.
“Ini adalah halving keempat saya dan halving ketiga untuk INDODAX. Momentum ini merupakan momentum yang sangat bersejarah dan sudah kita nanti-nantikan. Halving Bitcoin memang dikenal sebagai momen empat tahun sekali, namun lebih tepatnya halving akan terjadi ketika reward miners berkurang setengahnya setelah selesai menambang 210.000 blok,” ucap CEO INDODAX, Oscar Darmawan.
Dia juga mengakui bahwa terdapat sedikit perbedaan antara halving kali ini dengan halving-halving sebelumnya.
“Saya sangat penasaran melihat bagaimana perkembangan selanjutnya dan berapa kenaikan dari harga Bitcoin. Efek halving itu baru dirasakan pascahalving terjadi yaitu setelah supply Bitcoin dipotong setengahnya. Sebelumnya, harga Bitcoin biasanya dapat mengalami peningkatan dua kali lipat atau lebih setelah halving,” ujar Oscar.
“Jika dilihat secara historis, market kripto akan memperlihatkan pertumbuhan positif pada enam hingga delapan bulan ke depan dan naik menuju all time high baru setelahnya. Namun, perlu diingat juga jika pasca halving akan terjadi penyesuaian harga yang harus diperhatikan oleh para investor dan trader kripto,” imbuh Oscar.
Oscar menuturkan kemungkinan siklus bull market ini akan terjadi hingga pertengahan 2025.
“Jika dihitung dari halving-halving sebelumnya, halving tahun ini terjadi satu bulan lebih cepat dari halving tahun 2020 yang terjadi Mei dan dua bulan lebih cepat dari halving tahun 2016 di bulan Juli 2016. Maka dari itu, diperkirakan jika bull market kripto tidak akan berakhir pada akhir tahun 2024, namun kemungkinan di pertengahan atau Q1 dan Q2 tahun 2025,” ucap Oscar.
Sebagai crypto exchange pertama di Indonesia, INDODAX telah mengalami dua kali halving, dan ini merupakan halving ketiga yang diikuti oleh INDODAX.
- Bappebti Izinkan Badan Usaha & Hukum Berinvestasi di Aset Kripto, Peluang Inovasi Perusahaan Makin Terbuka
- Pengguna AI dan Crypto Makin Meluas, Edukasi Jadi Fokus Utama PINTU
- Bitcoin Tembus Rp1,117 Miliar, Pertanda Kepercayaan Investor kepada Aset Digital Meningkat
- Bappebti Gelar FGD Aset Kripto di Surabaya
- Memasuki Kuartal IV 2024, Upbit Indonesia Soroti Tren Investasi Kripto
- Bappebti Perpanjang Waktu Pendaftaran PFAK, CEO Indodax Bereaksi Begini