Hama Serang Panen Petani
Selasa, 14 Februari 2012 – 13:44 WIB

Hama Serang Panen Petani
CIAMIS – Empat jenis hama, yaitu kungkang (sejenis belalang), hama beureum, tikus dan burung pipit menyerang puluhan hektar tanaman padi di Ciamis. Akibatnya, banyak petani yang memanen padinya sebelum masa penen tiba. Seperti diakui Dahrin (80), petani Dusun Jamansari Kelurahan Ciamis, padinya yang belum menguning sudah dipanen. Akibatnya, kata dia, keuntungan yang didapatnya pada bulan ini tidak maksimal, bahkan dimungkinkan tidak layak dijual. ”Bila sampai dirusak empat hama sekaligus, tentunya kewalahan, panen pun saya rasakan tidak akan maksimal,” tuturnya.
Kalau normal, dari 300 bata lahan sawah yang dimilikinya, dia mengaku biasa mendapatkan 2 ton padi. Dengan kondisi seperti ini, jelasnya, mendapatkan 1 ton saja sudah sangat beruntung. Padahal, jelasnya, untuk menanam padi tersebut dia harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 2 juta. ”Musim tanam kali ini kami rugi besar, padi yang belum kuning juga dari pada habis oleh hama terpakasa dipanen lebih awal,” papar Dahrin.
Baca Juga:
Selain mengeluhkan serangan hama, Dahrin juga diberatkan oleh mahalnya harga pupuk. Saat ini, jelasnya, harga pukuk orea dan TS sekitar Rp 1.700 per kg. Padahal, sepengetahuannya, sebelum musim tanam harganya dikisaran Rp 1,200 per kg. ”Hal itu yang menjadi kendala besar bagi kami, namun, pemerintah belum ada perhatian kepada petani, menindas terus dengan harga pupuk yang mahal,” papar Dahrin.
Hal senada juga diungkapkan Kohar (60), rekan Dahrin. Menurutnya, kehidupan petani terus terjepit oleh naiknya harga pupuk yang diperparah merajarelanya hama. Untuk mengataasi hama itu, jelasnya, tiap hari dia harus mengeluarkan uang yang tidak kecil untuk membeli obat anti hama. “Pokonya musim tanam kali ini kami rugi besar, bisa saja nombok,” jelasnya. (isr)
CIAMIS – Empat jenis hama, yaitu kungkang (sejenis belalang), hama beureum, tikus dan burung pipit menyerang puluhan hektar tanaman padi di
BERITA TERKAIT
- Polda Jateng: Kanitgakkum Satlantas Tersangka Kematian Darso Warga Semarang
- Guru di Kuansing Tewas Digorok Pakai Parang, Pelakunya, Astaga!
- Mbak CL Buka Bisnis Terlarang di Kebun Sawit, Begini Akibatnya
- Seluruh Korban Kecelakaan Truk di Sungai Segati Dievakuasi, Total 15 Orang Meninggal
- Gubernur Riau Apresiasi Penurunan Tarif Parkir di Pekanbaru
- Kecelakaan di Jembatan Sungai Segati Renggut 14 Nyawa, 1 Korban Belum Ditemukan