Hama Ulat Grayak Ancam Swasembada Jagung
jpnn.com, JAKARTA - Serangan ulat grayak jagung (Spodoptera frugiperda) mengancam swasembada jagung yang dicapai dalam beberapa waktu terakhir.
Ulat grayak merupakan hama baru yang pertama kali ditemukan menyerang lahan petanaman jagung di Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada 26 Maret lalu dan telah menyebar ke berbagai wilayah.
Pakar hama tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) Dewi Sartiami mengungkapkan, hama yang menyerang di Pasaman dipastikan merupakan hama baru.
BACA JUGA: Waduk Sumber Air Mengering, Puluhan Kebun Jagung
Hama ulat grayak jagung ini diketahui berasal dari Amerika Tengah. Ulat itu kemudian diketahui menyebar ke Afrika.
Dalam waktu tidak terlalu lama menyebar ke India dan menimbulkan kerusakan lahan jagung yang cukup parah. Selain itu, di Thailand juga dilaporkan terjadi serangan ulat ini.
“Setelah diverifikasi oleh tim ahli penyakit tanaman IPB, diketahui hama yang menyerang di Pasaman itu memang positif Spodoptera frugiperda,” ujar Dewi, Senin (15/7).
Serangan hama itu sangat merugikan petani karena menghancurkan pertanaman jagung dan mampu menyerang tanaman pada semua fase pertumbuhan.
Serangan ulat grayak jagung (Spodoptera frugiperda) mengancam swasembada jagung yang dicapai dalam beberapa waktu terakhir.
- Ganjar Ingin Menyejahterakan Petani dan Nelayan, IPB Siap Membantu
- Kementan Bersama Alumni IPB Perkuat Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan Benih Unggul
- Mentan Amran Ajak Penyuluh di Kalsel Kerja Keras Wujudkan Kembali Swasembada
- Pakar IPB: Hati-Hati Klaim BPA Free, Ada Senyawa Berbahaya Lain yang Disembunyikan
- Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjaman Online, Begini Kronologinya
- Bubur Jagung