Hama Ulat Grayak Ancam Swasembada Jagung
Suryo juga mengingatkan untuk tidak mengulang kejadian gagap ketika terjadi serangan hama baru seperti yang selama ini terjadi.
“Belajar dari pengalaman, sampai saat ini belum ada ada success story membendung hama/pathogen baru,” ungkapnya.
Ahli hama lainnya dari IPB Aunu Rauf juga mengingatkan pentingnya tindakan penanganan sedini mungkin untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Aunu juga menyarankan pengendalian dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Menurut dia, pengendalian sedapat mungkin dilakukan dengan pendekatan ramah lingkungan supaya servis ekosistem tetap terjaga.
Dengan demikian, pengendalian dapat dilakukan dengan dukungan lingkungan pertanian yang baik.
"Pengendalian ini juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami. Pada hama ini juga ditemukan musuh alami berupa parasitoid (telenomus), entomopathogen (metharizium, NPV) salah satu contohnya," ungkap Aunu. (jos/jpnn)
Serangan ulat grayak jagung (Spodoptera frugiperda) mengancam swasembada jagung yang dicapai dalam beberapa waktu terakhir.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Ganjar Ingin Menyejahterakan Petani dan Nelayan, IPB Siap Membantu
- Kementan Bersama Alumni IPB Perkuat Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan Benih Unggul
- Mentan Amran Ajak Penyuluh di Kalsel Kerja Keras Wujudkan Kembali Swasembada
- Pakar IPB: Hati-Hati Klaim BPA Free, Ada Senyawa Berbahaya Lain yang Disembunyikan
- Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjaman Online, Begini Kronologinya
- Bubur Jagung