Hamas Bersedia Akhiri Perang

Beri Waktu Seminggu Bagi Israel untuk Tinggalkan Gaza

Hamas Bersedia Akhiri Perang
KEMBALIK KE ISRAEL : Sebuah tank tengah kembali menuju Israel dari bagian utara Jalur Gaza, Minggu (18/1). Israel menyatakan gencatan senjata di Gaza untuk mengakhiri tiga minggu operasi militer atas militan Hamas. Foto: AP

Namun, semua penolakan faksi Hamas itu berubah setelah para pemimpin mereka di pengasingan menyatakan gencatan senjata diberlakukan. Penerimaan Hamas untuk mengakhiri perang disampaikan menjelang pertemuan internasional di Kairo, Mesir, yang dihadiri sejumlah pemimpin Eropa dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk mengupayakan gencatan senjata langgeng antara Israel dan Hamas.

”Kami siap bekerja sama dengan setiap usaha, terutama Mesir ... untuk mencapai kesepakatan definitif yang memenuhi tuntutan kami, yaitu secara permanen tidak ada lagi blokade dan dibukanya semua perlintasan perbatasan,” ujar Moussa Abu Marzouk, pemimpin senior Hamas di Syria melalui siaran langsung di Syrian TV.

Kesediaan Hamas menghentikan baku tembak diduga terkait jumlah korban sipil yang terus meningkat. Selama perang terjadi, sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, fasilitas PBB, dan ribuan rumah dibombardir Israel. Otoritas Palestina mengklaim nilai kerugian akibat konflik 22 hari itu mencapai USD 476 juta (Rp 5 triliun lebih). Nilai itu hanya untuk infrastruktur yang hancur.

Sekurang-kurangnya 1.206 warga Palestina, termasuk 410 anak-anak, terbunuh dari serangan maut Israel di wilayah itu sejak 27 Desember,. Petugas medis di Gaza juga menyatakan 5.300 orang dirawat karena luka-luka. Korban tewas dalam perang ini termasuk 109 perempuan, 113 orang tua, 14 paramedis, dan empat wartawan.

KOTA GAZA – Harapan konflik berdarah di Gaza berakhir akhirnya terwujud. Dua pihak yang bertikai sama-sama menyatakan gencatan senjata kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News