Hamas Bersedia Akhiri Perang
Beri Waktu Seminggu Bagi Israel untuk Tinggalkan Gaza
Senin, 19 Januari 2009 – 00:18 WIB
Faried menuturkan, Mesir selektif dalam memberikan izin atau surat rekomendasi. Selain relawan medis, lanjut dia, relawan umum dan jurnalis tidak diperbolehkan masuk Jalur Gaza. Hambatan izin inilah yang menyulitkan relawan umum untuk mendistribusikan tenaganya.
Presidium MER-C Henry Hidayatullah mengatakan, tim itu dikirim pada 1 Januari 2009 dan baru diperbolehkan masuk Gaza pada 17 Januari 2009. Tim, lanjut dia, bergerak dari perbatasan Mesir menuju Palestina menggunakan bus Gaza City dengan nomor 08-2822616, kemudian dipindah ke mobil ambulans untuk menuju Jalur Gaza.
Dari lima anggota tim yang dikirim, hanya empat orang yang masuk Jalur Gaza. Faried Thalib tetap di Al Arish yang menjadi posko MER-C untuk mengurus segala macam perizinan, termasuk untuk tim relawan kedua yang segera diberangkatkan.
Di bagian lain, gencatan senjata sepihak tersebut cukup memberi ruang napas bagi rakyat Gaza. Jawa Pos yang berada di Rafah, kota perbatasan Gaza dan Mesir, menyaksikan aliran bantuan yang masuk ke Gaza kemarin lebih lancar. Ini berbeda dengan situasi selama agresi Israel beberapa waktu lalu. Banyak sopir Palestina yang terhambat ketika menjemput bantuan.
KOTA GAZA – Harapan konflik berdarah di Gaza berakhir akhirnya terwujud. Dua pihak yang bertikai sama-sama menyatakan gencatan senjata kemarin.
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan