Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera

Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera
Warga Israel berdemo di Tel Aviv untuk menekan pemerintahan Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan soal sandera dengan Hamas. Foto: Reuters/Susana Vera

Selain itu, Israel juga akan mulai menarik tentaranya dari Gaza, tetapi tetap menerapkan perimeter keamanan.

Negeri pimpinan Benjamin Netanyahu itu juga akan melepaskan ribuan warga Gaza yang kini dipenjara, termasuk aktivis Hamas yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena dakwaan terorisme.

Namun, pelepasan tahanan yang kini berada di berbagai penjara di Israel itu tidak berlaku untuk anggota Nukhba, yakni unit khusus dalam sayap militer Hamas yang terlibat penyerangan 7 Oktober 2023.

Adapun pada tahap kedua, Hamas dan Israel akan melanjutkan pembicaraan tentang sisa sandera. Tahap itu akan dimulai pada hari ke-16 setelah kesepakatan hasil perundingan mulai diterapkan Minggu besok.

Pada tahap ketiga, Hamas akan melepaskan seluruh warga Israel yang masih disandera. Adapun Israel akan menarik tentaranya dari seluruh Gaza.

Kesepakatan lain dalam perundingan tersebut ialah Israel bersedia mencabut blokadenya atas Gaza dengan membuka kembali pos lintas batas di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Pembukaan itu akan dilakukan sepekan setelah kesepakatan hasil perundingan dilaksanakan.

Kesepakatan tersebut mencakup protokol tentang bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Selanjutnya, negara-negara mediator akan mengawasi proses itu.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menekankan pentingnya mempercepat masuknya bantuan kemanusian ke Gaza. Saat ini otoritas keamanan Mesir sedang berkoordinasi untuk membuka kembali pos lintas batas di Rafah yang menjadi pintu masuk ke Gaza.

Hamas dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata dan pertukaran tawanan setelah melalui proses perundingan yang ditengahi Qatar, Mesir, dan AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News