Hamas-Fatah Bentrok, Enam Tewas
Senin, 01 Juni 2009 – 09:09 WIB
Konflik internal itu merupakan yang terparah di kawasan West Bank sejak Abbas meluncurkan rencana untuk mengatasi keamanan dan setelah pembicaraan perdamaian dengan Israel tahun 2007. Hal itu amat disayangkan karena terjadi sehari setelah Abbas berjanji kepada Washington untuk memenuhi komitmen keamanan dengan Israel. Padahal Palestina telah mendekati detik-detik batas tercapainya kesepakatan rekonsiliasi Hamas-Fatah yang ditetapkan Mesir pada 7 Juli mendatang.
Sebelum itu,Presiden AS Barack Obama mengundang Abbas ke gedung putih dan memujinya atas langkah yang diambil untuk West Bank. Kebijakan itu diambil berdasarkan roadmap perdamaian 2003 termasuk sikap untuk menindak keras militan. Abbas sendiri menyatakan kepada pers saat berada di kantor Oval Gedung Putih bahwa dia berkomitmen melaksanakan semua tanggung jawabnya berdasarkan road map dari A zampai Z.
Obama juga mencatat Abbas bekerja dengan Jenderal AS Keith Dayton. Dayton membantu otoritas Palestina guna melatih kekuatan keamanannya. Sementara itu Israel yang beberapa waktu lalu sempat bersitegang dengan Washington akan mengadakan pembicaraan di Washington minggu ini. Menteri Pertahanan Israel , Ehud Barak hendak menyelesaikan perselisihan dengan Obama.
Pertempuran di Gaza dimulai pada musim panas 2007. Saat itu Hamas mampu menggoyangkan pemerintahan Fatah. Pertikaian internal akan menjadi penggangu terwujudnya perdamaian Israel-Palestina. Hamas menolak pengakuan terhadap berdirinya Israel. Maka, salah satu langkah penting untuk mewujudkan perdamaian adalah menjembatani perbedaan Fatah dan Hamas terlebih dahulu.(war)
QALQILIYA - Pertikaian bersenjata antara Hamas dan Fatah di wilayah West Bank terjadi Minggu (31/5). Menewaskan sebanyak enam orang diantaranya tiga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer