Hamas-Fatah Damai, Siapkan Palestina Merdeka
Sabtu, 30 April 2011 – 16:06 WIB
RAMALLAH - Meski dialog damai dengan Israel batal terlaksana, persiapan Palestina menjadi negara merdeka jalan terus. Rabu lalu (27/4), para petinggi Hamas dan Gerakan Fatah menggelar pertemuan membahas kemerdekaan Palestina. Dua kubu sepakat berdamai. Rencananya, kesepakatan damai akan diteken pekan depan.
Kesepakatan Hamas dan Fatah itu menjadi kabar baik pertama bagi publik Palestina sejak kedua kubu terlibat bentrok berdarah di Jalur Gaza pada Juni 2007 lalu. Saat itu, Hamas berhasil mengusir Fatah. Sejak saat itu, Hamas menjadi penguasa tunggal Gaza. Sedangkan, Fatah yang diakui dunia sebagai penguasa Palestina lebih banyak menjalankan aktivitas pemerintahan di Tepi Barat.
Baca Juga:
Kini, setelah episode pahit tersebut, Hamas dan Fatah sepakat mengakhiri perseteruan dan bekerja sama mewujudkan kemerdekaan Palestina. "Penandatanganan kesepakatan damai akan dilakukan pada 4 Mei mendatang di Kairo (ibu kota Mesir)," ungkap Azzam al-Ahmed kemarin (29/4). Kebetulan, politikus senior Fatah tersebut berperan sebagai ketua delegasi dalam pertemuan dengan Hamas Rabu lalu.
Menurut rencana, kesepakatan itu akan diteken oleh Pemimpin Palestina Mahmud Abbas, yang mewakili Fatah, dan Komandan Hamas Khaled Meshaal. Nantinya, lanjut Ahmed, penandatanganan akan dilakukan di markas besar Liga Arab. Sebab, selama ini, Liga Arab--terutama Mesir--lah yang banyak berjasa dalam proses rekonsiliasi kedua belah pihak.
RAMALLAH - Meski dialog damai dengan Israel batal terlaksana, persiapan Palestina menjadi negara merdeka jalan terus. Rabu lalu (27/4), para petinggi
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya