Hamas-Israel Sepakati Pertukaran Tahanan
Kamis, 13 Oktober 2011 – 04:24 WIB

Hamas-Israel Sepakati Pertukaran Tahanan
JERUSALEM - Lima tahun berlalu kasus Gilad Shalit, tentara Israel yang ditangkap dan ditahan kelompok Hamas, kembali mengemuka. Selasa malam lalu (11/10), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tentara berkewarganegaraan Israel dan Prancis itu segera bebas. Hal itu terjadi setelah dia telah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Hamas soal pertukaran tahanan. Selama lima tahun ini, Shalit menjadi ikon nasional di Israel. Pemerintahan Netanyahu menempuh berbagai cara untuk membebaskan dirinya. Termasuk, melibatkan Palang Merah Internasional (ICRC) dan pemerintah Prancis, serta berdialog langsung dengan Hamas. Tetapi, tidak satu pun upaya mereka yang membuahkan hasil.
"Kami telah bersepakat dengan Hamas soal pembebasan Gilad Shalit. Dia akan pulang dalam beberapa hari ke depan," ujar Netanyahu sesaat setelah meneken perjanjian dengan Hamas, seperti diberitakan media kemarin (12/10). Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina yang selama ini mendekam di penjara-penjara Negeri Yahudi tersebut.
Baca Juga:
Tetapi, Netanyahu maupun Hamas masih bungkam soal tanggal pasti pertukaran tersebut. Mereka berjanji untuk merealisasikan pertukaran tahanan dalam waktu dekat. Jika pertukaran tahanan itu nantinya terwujud, berakhir sudah ketidakjelasan nasib Shalit. Sejak ditangkap militan Hamas di Jalur Gaza pada 25 Juni 2006, tak banyak kabar tentang pemuda 25 tahun itu.
Baca Juga:
JERUSALEM - Lima tahun berlalu kasus Gilad Shalit, tentara Israel yang ditangkap dan ditahan kelompok Hamas, kembali mengemuka. Selasa malam lalu
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza