Hamas Isyaratkan Gencatan Senjata Permanen
Israel Usir Dubes Venezuela
Jumat, 30 Januari 2009 – 04:56 WIB
GAZA – Lelah dengan perang dan dikucilkan dunia Internasional, Hamas mulai meneriakkan kata damai. Petinggi Hamas kemarin (29/1) mengatakan, bersedia menyepakati gencatan senjata jangka panjang asalkan seluruh perbatasan dengan Gaza dibuka.
’’Kami ingin menjadi bagian internasional. Tak ada kepentingan lagi bagi Hamas untuk menambah krisis atau menantang dunia,’’ kata petinggi Hamas Ghazi Hamad kepada Associated Press.
Agresi 22 hari Israel menggempur Hamas di Jalur Gaza sangat menyengsarakan warga setempat. Diantara 1300 korban tewas, lebih dari separo adalah anak-anak dan perempuan. Sebagian besar pemukiman, rata dengan tanah. Bahkan Rabu (28/1), Israel secara beringas kembali membombardir terowongan-terowongan di Rafah, perbatasan Gaza-Mesir dengan dalih membalas kematian serdadu mereka yang tewas akibat bom ketika berpatroli dekat perbatasan Gaza sehari sebelumnya. Seorang lagi nyawa sipil melayang.
Namun, sejumlah kalangan masih meragukan keseriusan Hamas mengendurkan prinsip politiknya. Hamas tak mungkin “murtad” dari agama “garis keras” yang sudah dianutnya sejak lama. Apalagi mau duduk semeja dengan Israel. Untuk yang satu ini, Hamas tak mengenal kompromi. ’’Tangan kami terbuka untuk menjalin dialog dengan negara lain tanpa kondisi apapun, kecuali Israel,’’ kata petinggi Hamas lain, Yet even Al-Masri.
GAZA – Lelah dengan perang dan dikucilkan dunia Internasional, Hamas mulai meneriakkan kata damai. Petinggi Hamas kemarin (29/1) mengatakan,
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha