Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina

Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
Ilustrasi - Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)

"Para tahanan Palestina dibebaskan dengan tangan diborgol dan mata tertutup, keluarga mereka diancam agar tidak merayakan kepulangan mereka,” kata dia.

Rishq menuduh Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyabotase kesepakatan Gaza.

Dia menyebut Netanyahu terang-terangan melanggar perjanjian, dan Israel kurang bertanggung jawab memenuhi komitmennya.

Rishq mendesak para mediator dan komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghormati kesepakatan dan membebaskan para tahanan tanpa menunda-nunda.

Kesepakatan gencatan senjata yang mulai diberlakukan bulan lalu itu telah menghentikan perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza.

Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 48.300 warga Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan menghancurkan wilayah kantong Palestina itu.

Mahkamah Pidana Internasional pada November mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilancarkannya di Jalur Gaza. (antara/jpnn)

Hamas mengecam keras Israel yang menunda pembebasan warga Palestina. Penundaan itu melanggar kesepakatan gencatan senjata.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News