Hamas Tetap Minta Israel Buka Blokade di Gaza
Tak Cukup Hanya Dikendurkan Saja
Selasa, 22 Juni 2010 – 01:48 WIB
Kebijakan baru tersebut diambil sejalan dengan terus meningkatnya tekanan internasional yang mengutuk serangan militer Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara, 31 Mei lalu. Dalam kejadian tersebut sembilan orang warga Turki tewas.
Baca Juga:
Kelompok Pejuang Hak Asasi Manusia Israel mendesak pemerintah mengizinkan bahan mentah masuk ke Gaza dan ekspor barang jadi ke luar dari wilayah tersebut. Izin juga harus diberikan untuk kegiatan kemanusiaan, bekerja, belajar, dan alasan keluarga.
Namun Wakil Menteri Luar Negeri Israel Matan Vilnai dengan tegas menolak semua upaya untuk mengendurkan blokade di Gaza. "Sudah pasti bahwa semua kebijakan yang mengizinkan lebih banyak macam barang ke Jalur Gaza secara tidak langsung akan membantu Hamas memperkuat diri," tegasnya dalam sebuah siaran radio lokal. "Semua yang masuk ke Gaza akan berada di bawah kontrol Hamas," tandasnya.
Kebijakan Israel tersebut diambil jelang pertemuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan Presiden Barack Obama di Washington, 6 Juli. Sejumlah negara barat melihat kebijakan tersebut sudah tepat pada jalurnya.
JERUSALEM - Keputusan Israel untuk mengendurkan blokade di Gaza dinilai sebagai langkah tepat untuk meredam tekanan internasional. Meski demikian
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer