Hambat Penegakan Syariah, Polisi jadi Target Teroris

Hambat Penegakan Syariah, Polisi jadi Target Teroris
Hambat Penegakan Syariah, Polisi jadi Target Teroris
JAKARTA - Sejak tahun 2011 lalu, kepolisian menjadi target utama dalam aksi teror sejumlah kelompok teroris yang saling berafiliasi. Hal ini karena polisi dianggap sebagai penghambat teroris dalam menjalankan misi mereka menegakkan Syariah Islam. diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di kantor Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/9).

"Memang ini ada kaitan dengan upaya-upaya perjuangan mereka ingin memperjuangkan tegaknya Syariah Islam dalam kesatuan negara RI berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar 1945. Kepolisian dianggap sebagai pihak yang menghambat dan menghalang-halangi,"papar Boy.

Jaringan teroris ini juga melakukan aksi mereka sebagai bentuk balas dendam pada polisi yang dianggap menghalang-halangi misi mereka melalui penangkapan terhadap pendahulu sebelumnya. "Mereka kecewa dan mereka ingin agar orang-orang yang ditahan sekarang dibebaskan dari tuntutuan hukuman," paparnya.

Boy menyebutkan perkembangan motif dan jaringan terorisme di Indonesia berbeda-beda dalam beberapa tahun terakhir. Dimulai dari kelompok Jamaah Islamiah (JI). Target mereka adalah orang maupun kepentingan yang berhubungan dengan negara-negara barat. Mereka memandang, saudara-saudara mereka di negara Timur Tengah seringkali tertindas oleh negara barat. Oleh karena itu, target mereka adalah semua yang berhubungan dengan mancanegara yang dianggap liberalis.

JAKARTA - Sejak tahun 2011 lalu, kepolisian menjadi target utama dalam aksi teror sejumlah kelompok teroris yang saling berafiliasi. Hal ini karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News